Ahad, 10 April 2011

THE THINGS YOU SHOULD KNOW ABOUT UNDERGROUND CULTURE

THE THINGS YOU SHOULD KNOW ABOUT UNDERGROUND CULTURE


Mod Culture
Berawal dari sekelompok remaja di London pada tahun 1958 yang terobsesi pada berbagai gaya fashion dan musik yang baru pada masa itu, seperti Italian suits yang berpotongan slim-cut, musik Jazz, serta R&B (rhythm and blues). Bicara tentang Mod berarti bicara mengenai fashion. Jas, celana panjang berpotongan lurus, dan pointed shoes merupakan barang wajib bagi para pria, sementara para wanita mendandani dirinya dengan gaya yang boyish dengan riasan mata yang gelap dan rambut pendek untuk memberi kesan unisex. Baik pria maupun wanita, keduanya sama-sama mengendarai scooter Vesta dan Lambretta yang semakin mencerminkan gaya mereka yang snobbish dan phoney. The Mods were definitely complete followers of the latest fashion.


Hippie Culture
Hippie atau hippy merupakan sebutan untuk sebuah kaum yang mulai terbentuk di Amerika Serikat pada awal tahun 1960, dan resmi menjadi sebuah grup sosial pada tahun 1965. Pada awalnya kaum hippie adalah bagian dari youth movement yang terdiri atas kaum muda berkulit putih yang menganut tradisi Bohemians dan beatniks. Hippies (sebutan untuk kaum hippie) mengkritik kaum menengah ke atas, menentang senjata nuklir, beberapa di antaranya menganut sexual liberation, vegetarian, eco-friendly, dan identik dengan obat-obatan yang psychedelic. Mereka menjadikan seni alternatif, teater jalanan, musik folk dan psychedelic rock sebagai bagian dari gaya hidupnya, sekaligus sebagai media untuk mengekspresikan suara mereka mengenai berbagai isu sosial.


Punk-Rock
Punk Rock adalah sebutan untuk jenis musik sekaligus pergerakan anti Rock yang timbul pada pertengahan tahun 1970′an. Eksis sebelum kehadiran Protopunk, Punk Rock berkembang antara tahun 1974 hingga 1977 di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, yaitu negara-negara di mana Ramones, Sex Pistols, dan The Clash dianggap sebagai pergerakan musikal yang baru. Band-band Punk Rock merupakan ‘pelarian’ dari musik Rock mainstream yang ada pada masa itu, yaitu identik dengan musik-musik yang pendek, kencang, dan terkadang disertai dengan lirik-lirik yang berbau protes maupun politik. Subkultur ini menjadi ekspresi atas pemberontakan kaum muda, gaya berpakaian, dan attitude DIY (do it yourself). Kini Punk Rock tidak lagi bernuansa underground seperti dulu, dan telah berkembang menjadi Alternative Rock.


Techno
Merupakan singkatan dari kata technology, Techno adalah salah satu bentuk musik electronic dance yang berawal di Eropa Barat pada akhir tahun 1970′an, dan berikutnya dikembangkan di Detroit dan Michigan pada tahun 1980′an. Dengan mendapatkan pengaruh dari musik Chicago House, Electro, New Wave, Funk, dan bunyi-bunyian futuristik, Techno banyak menggunakan elemen perkusi dan bunyi-bunyian elektronik namun dengan jumlah melodi yang minimal. Walaupun berawal dari underground scene, Techno memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan musik mainstream Eropa yang bernuansa disco-pop.


Underground Hip Hop
Underground Hip Hop atau disebut juga Alternative Hip Hop atau Alternative Rap dapat diartikan sebagai aliran Hip Hop yang menolak berbagai stereotype musik rap, misalnya gangsta, funk, bass, hardcore, dan party rap. Mereka juga membuat aliran ini semakin blur dengan memasukan berbagai elemen seperti pop/rock, jazz, soul, reggae, bahkan folk. Beberapa rap acts yang masuk dalam kategori ini antara lain Jurrasic 5, Company Flow, Black Star, Mos Def, dan Pharoahe Monch, yang dianggap mementingkan hal-hal lain diluar dari penjualan album.


Metal
Metal atau Heavy Metal dulunya lebih ditujukan bagi pendengar yang underground, karena yang kita kenal sekarang telah masuk kategori mainstream. Berkembang pada akhir tahun 1960′an dan awal 1970′an, dengan akar dari Blues-Rock dan Psychedelic Rock, aliran musik ini dipenuhi dengan elemen-elemen yang ditimbulkan dari gitar, drum, dan distorsi. Nama-nama band seperti Led Zeppelin, Black Sabbath, dan Deep Purple memang memiliki pengikut yang terbanyak, mereka juga seringkali menuai kritik karena dianggap mulai meninggalkan jiwa underground yang seharusnya.


8 Bit
Anda mungkin tidak terlalu familiar dengan namanya, tapi Anda pasti akrab dengan suara-suara pada analog video games di era Nintendo dan Sega. Ya, itulah musik 8 bit, atau dikenal juga dengan sebutan bit music, chip tunes, ataupun bit pop. Curah Melodi Mandiri adalah salah dari beberapa pengusung musik 8 bit yang dibuat menjadi bernuansa Rock, Pop, bahkan Electro. Ajang Pesta Mikro yang digelar di Jakarta baru-baru ini merupakan wadah bersifat underground yang menyatukan berbagai jenis musik ini menjadi sebuah suguhan party yang seru. Musik inilah yang nantinya akan menjadi trend yang meramaikan kancah musik lokal, khususnya dance scene.


Indie
Indie alias independent adalah lebih dari sekedar jenis musik. Merupakan suatu scene yang di dalamnya terdapat musisi, fanzine, venue, dan hal-hal lainnya. Dalam indie scene sendiri ada berbagai jenis musik yang berbeda, karena aliran musik indie berbeda dari musik-musik mainstream, dan biasanya ditolak oleh label-label besar karena musiknya dianggap berbeda dan bukan konsumsi publik. Nirvana bisa dikatakan sebagai band indie pertama yang mendunia karena bergabung dengan major label, dan menyuguhkan warna yang baru lewat hits-hitsnya.
Di Indonesia, indie scene mulai nampak di permukaan sejak PAS band dari Bandung merilis sendiri albumnya secara independen dan laku keras. Kemudian diikuti dengan kehadiran band-band indie lainnya seperti Puppen, Pure Saturday, Cherry Bombshell, Koil, Rumah Sakit, dan banyak lagi. Sekarang scene ini diramaikan oleh nama-nama seperti Goodnight Electric dan White Shoes And The Couples Company yang juga berangkat dari semangat indie, walaupun kini popularitas mereka jauh melebihi musisi indie pada umumnya.





Website
Berterimakasihlah pada teknologi yang telah memudahkan aksi kita dalam melancarkan aksi underground. Salah satu wujud yang paling nyata adalah internet dan website yang mendorong munculnya berbagai wadah dalam bentuk website seperti Myspace, Multiply, dan Deviant Art. Bayangkan saja, dengan media yang terhitung gratis, siapa pun dapat mempromosikan dan berbagi hasil karya seperti desain, fotografi, musik, video, dan sebagainya.
Deviant Art yang memiliki motto “when art meets application” digemari oleh mereka yang suka berkutat akan fotografi, seni, dan aplikasi, maupun perpaduan antara semuanya itu. Sementara Multiply dan Myspace sangat berjasa akan berkembangnya indie scene dan berbagai jenis musik baru di seluruh dunia, karena melalui media ini para musisi baru dapat mempromosikan audio dan video terbaru mereka, dan para pendengarnya dapat mencari dan menikmatinya secara gratis. Benar-benar suatu fenomena underground yang baru.


Rave Scene
Rave atau rave party adalah sebutan untuk dance event yang menghadirkan DJ dengan berbagai jenis musik elektronik, sudah dikenal sejak tahun 1980′an. Rave party yang sesungguhnya benar-benar bersifat underground dan diasosiasikan sebagai party yang ilegal, digelar di tempat-tempat yang tidak umum, dan ditujukan bagi sekelompok komunitas tertentu. Persis seperti yang ditonjolkan dalam film Groove di tahun 2000. Sedangkan rave scene lokal telah mengalami sedikit pergeseran arti, karena rave party yang kita kenal di sini lebih bersifat komersil. Tidak lagi underground, karena lebih terfokus pada line up DJ dan musik itu sendiri.


Graffiti
Bicara mengenai underground scene tidak akan lengkap tanpa membicarakan urban culture, yang di dalamnya terdapat istilah graffiti yang masuk dalam kategori urban art. Tidak ada yang mengetahui secara jelas kapan seni yang satu ini berawal, yang pasti graffiti telah ada sejak masa pemerintahan kerajaan Roma, yang berkembang menjadi modern graffii seperti yang kita kenal saat ini. Di beberapa negara graffiti merupakan hal yang melanggar hukum, sedangkan di Indonesia belum jelas pasal-pasal mengenai hal yang satu ini.


Parkour
Ingat film Yamakasi? Olah raga itulah yang disebut dengan parkour. Olah raga yang disebut-sebut sebagai underground sport ini merupakan perpaduan antara bela diri, gymnastic, dan sedikit nuansa militer. David Belle, penciptanya, merupakan bagian dari sekelompok anak muda yang merasa bingung dengan kehidupan yang monoton sepulang sekolah. Sehingga David Belle dan salah seorang temannya mulai mencari sebuah permainan baru yang sensaional, dan akhirnya mereka membuat atraksi yang menarik perhatian. Kaki pun menginjak segala permukaan mulai dari dinding, pagar, jalan, jembatan, dan di mana saja tanpa peduli dengan keadaan yang ada disekitar mereka. Akhirnya terciptalah free running atau parkour, sedangkan yang memainkannya dinamakan parkourer.




Underground Race
Namanya saja balap liar, sampai kapan pun hal ini akan terus bersifat underground. Walaupun telah ada sejak dulu, balap liar telah mengalami berbagai perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Mulai dari mobil-mobilnya hingga jalan yang digunakan. Di awal tahun 1990′an dulu, “kelompok” balap liar biasa didominasi oleh mobil-mobil standar seperti Honda Civic dan Toyota Starlet, sedangkan sekarang adalah eranya mobil-mobil mewah seperti Nissan Skyline yang mendominasi. Dan kalau dulu lebih sering digelar di jalan-jalan besar, sekarang balap liar telah beralih ke jalan tol!


Underground Film
Yaitu film-film yang berada di luar genre, gaya, ataupun financing yang mainstream. Istilah ini lahir pada tahun 1957, yaitu hasil karya dari mereka yang anti akan film-film Hollywood. Pada akhir 1950′an istilah film underground mulai digunakan untuk film-film indie yang marak di San Fransisco, California, dan New York. Pada tahun 1990′an istilah ini pun berkembang menjadi “underground cinema”, yaitu untuk mendefinisikan film-film dengan transgressive art dan budget yang super rendah. Semangat underground film atau underground cinema akhirnya menghasilkan berbagai underground film festival seperti New York Underground Film Festival, Chicago Underground Film Festival, Toronto’s Images Festival, dan sebagainya. Di Indonesia, walaupun belum memiliki underground film festival, saat ini telah ada banyak sekali film-maker dan komunitasnya yang senantiasa memproduksi film-film underground atau indie.


Local Clothing
Local clothing boleh jadi merupakan salah satu bisnis yang cukup marak dan masuk dalam kategori hal yang mainstream. Namun perlu dicatat bahwa perkembangan local clothing berawal dari pergerakan underground, di mana local clothing dibangun bersamaan dengan indie scene. Dengan jumlah produksi yang minim, desain yang orisinal, bahan yang berkualitas, serta konsep dan sistem penjualan yang tergolong underground. Nama-nama seperti Airplane, Monik, dan Ouval merupakan beberapa nama yang meramaikan scene ini pada awalnya. Outlet untuk mendistribusikan koleksi local clothing disebut distro. Namun kini istilah distro mulai ditinggalkan dikarenakan banyaknya koleksi distro yang berkualitas rendah karena sekedar ikut-ikutan. Sampai akhirnya scene ini berkembang dan dikenal dengan sebutan streetwear, dan beberapa di antaranya bahkan berinovasi dengan melakukan kolaborasi antara desainer.


Underground Community
Sebagian besar kreativitas yang bersifat underground bisa dikatakan selalu dijalankan secara berkelompok. Karena itulah hal-hal underground selalu identik dengan komunitas. Secara global, ada banyak sekali jenis-jenis komunitas underground yang ada. Sedangkan saat ini di Indonesia sendiri, komunitas-komunitas underground terdiri atas mereka yang bergerak dalam bidang urban art (graffiti dan para bomber-nya), komunitas-komunitas pembuat komik yang selalu menjual hasil karya mereka secara independen, dan sebagainya.


Underground Places
Harus diakui bahwa di sini tidak begitu banyak tempat-tempat underground seperti di luar sana. Karena kebanyakan tempat-tempat yang masuk dalam kategori underground di sini lebih berupa private club yang dikhususkan bagi anggotanya, club-club untuk party yang buka sampai larut (bahkan sampai berhari-hari), serta tempat-tempat karaoke yang fungsinya dialihkan menjadi private room untuk menggelar room session (yang dalam hal ini tergolong sebagai private party). Hal yang disebutkan terakhir termasuk yang paling marak akhir-akhir ini, mengingat semakin banyak orang orang yang menginginkan suasana yang private untuk party. Akhirnya, beberapa tempat karaoke pun telah menyediakan berbagai fasilitas untuk mereka yang sebenarnya sama sekali tidak melakukan aktivitas karaoke di dalamnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan